Menghadapi Era Society 5.0 : Transformasi Kader IPM di Bidang Sains dan Teknologi

By : Muhammad Raihan Ziqran
(Pengurus PC IPM Biringkanaya)

Society 5.0 adalah konsep yang diperkenalkan oleh Jepang sebagai visi untuk masa depan masyarakat. Ini mewakili tahap kelima dari perkembangan masyarakat, mengikuti masyarakat pemburu-pengumpul (Society 1.0), masyarakat agraris (Society 2.0), masyarakat industri (Society 3.0), dan masyarakat informasi (Society 4.0). Ide di balik Society 5.0 adalah menciptakan masyarakat super-pintar di mana teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), robotika, Internet of Things (IoT), dan inovasi lainnya terintegrasi dengan lancar ke dalam semua aspek kehidupan untuk mengatasi berbagai tantangan sosial dan meningkatkan kualitas hidup bagi semua orang.

Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sebagai salah satu Organisasi Kepemudaan (OKP) terbaik di Indonesia tentunya harus mampu berperan di Era Society 5.0, yang mengintegrasikan dunia fisik dan digital untuk menciptakan masyarakat yang inovatif dan inklusif, menuntut setiap elemen masyarakat, termasuk kalangan pelajar, untuk beradaptasi dan berinovasi. Dalam konteks ini, peran IPM menjadi sangat penting dalam mempersiapkan generasi muda yang memiliki kemampuan dalam menggunakan, menguasai, mengelola, dan menelaah teknologi secara baik dan efektif. Serta diharapkan juga kader IPM ke depan ini dapat memanfaatkan teknologi dalam setiap program kerja yang akan dilaksanakan.

Dalam menghadapi Era Society 5.0, peran Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sangat krusial dalam mempersiapkan generasi muda yang siap beradaptasi dan berinovasi di berbagai aspek kehidupan. IPM harus mampu menjadi pionir dalam mengembangkan kemampuan anggotanya, tidak hanya dalam bidang teknologi, tetapi juga dalam keterampilan sosial, kepemimpinan, dan kewirausahaan. Melalui berbagai program pelatihan dan kegiatan, IPM dapat membantu anggotanya meningkatkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan berkomunikasi yang efektif. Selain itu, IPM perlu menggalakkan program-program yang mengajarkan nilai-nilai etika, tanggung jawab sosial, dan kerja sama tim, yang sangat penting dalam menciptakan masyarakat yang inklusif dan harmonis. Dengan membekali kadernya dengan berbagai keterampilan ini, IPM akan memastikan bahwa generasi muda siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang muncul di Era Society 5.0, serta mampu berkontribusi secara positif bagi perkembangan masyarakat secara keseluruhan.

Untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di Era Society 5.0, IPM perlu menjalin kolaborasi dan kemitraan strategis dengan berbagai pihak. Kerjasama dengan institusi pendidikan, perusahaan teknologi, dan lembaga pemerintah dapat membuka akses kepada sumber daya dan pengetahuan Sains & Teknologi yang lebih luas. Misalnya, IPM bisa bekerja sama dengan PT. Fortinusa sebuah perusahaan teknologi terkemuka di Indonesia, untuk mengadakan pelatihan yang berfokus pada pengembangan keterampilan di bidang teknologi dan kewirausahaan.

Penting juga bagi IPM untuk mendorong penelitian dan pengembangan (R&D) di kalangan anggotanya. Dengan membentuk tim penelitian yang fokus pada inovasi teknologi, kader IPM dapat berkontribusi dalam menciptakan solusi baru yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. IPM juga dapat menyelenggarakan konferensi, seminar, dan workshop yang mengundang pakar teknologi dan akademisi untuk berbagi ilmu dan pengalaman, sehingga memperluas wawasan dan pengetahuan para kader.

Dalam rangka memperkuat implementasi teknologi dalam setiap program kerja, IPM bisa mengadopsi berbagai alat dan platform digital untuk meningkatkan efisiensi operasional. Penggunaan aplikasi manajemen proyek, platform kolaborasi online, dan sistem data analytics dapat membantu IPM dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi program-programnya dengan lebih efektif. Transformasi digital ini tidak hanya akan meningkatkan kinerja organisasi tetapi juga menjadi contoh nyata bagi anggota dalam menerapkan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah, kita harus berada di garda depan transformasi menuju Society 5.0. Tantangan dan peluang di era ini menuntut kita untuk tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga sebagai inovator dan pelopor yang membawa perubahan positif. Dengan semangat juang yang tinggi, mari kita terus belajar dan berinovasi, memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin untuk kemaslahatan umat dan bangsa. Jadikanlah setiap langkah dan usaha kita sebagai kontribusi nyata untuk membawa generasi muda Indonesia menuju puncak kejayaan di era Society 5.0.